-->

Sabtu, 10 November 2012

Aku Telah Mengikhlaskanmu





Sederet kata kuuntai bagaikan rantai
Laksana kaca dalam setiap emosi
Kubercermin dalamnya tuk mengisyaratkan
Adanya makna tercipta dari itu semua



Selaksa sayang kulayangkan di atasmu
Tuk selalu bernaung dan menjaga hatimu
Keagungan cinta itu, membahana begitu abadi
Hingga lepas dalam ungkapan merdu
Yang dapat kau dengarkan dari bibirku

Untaian kata berjuta makna ini
Tak sekedar tercipta hanya ciptaan saja
Melambangkan gairah asmara di dada
Dan meluas tanpa daging ragaku
Tiada henti berhembus dalam nafasku

Seindah matahari yang bersinar
Cintaku memancar dari ufuk Timur
Abadi tanpa pernah beranjak ke Barat
Dan takkan padam dimakan sang waktu

Biarkanlah orang-orang tak mengerti
Apa saja yang kusuratkan di bait cinta
Itu semua kuciptakan hanya tuk sang kekasih
Dia sajalah yang tau maknanya

Tak bersalah, para pencinta mencari maknanya
Bila kesungguhan hati menyertaimu
Jangan takut tuk mencarinya...carilah...
Dan kau kan temukan arti cinta itu

Sesekali saja tuk mengerti
Dan selamanya jangan selalu tau
Agar hatimu tak terasa terusik dalamnya
Cinta yang tercipta dalam pancaran
Setiap untaian kata yang mempunyai seribu arti...

“Aku mengikhlaskan cintaku berlabuh
 Di dermaga cintamu yang kini ku berteduh
 Aku biarkan indah itu mendambamu
 Hingga luka menoreh perihku”

Biarkan suaramu kugemakan di benakku
Biarkan bayangmu menghantui jiwaku
Meski akan ada guncangan dalam hidup
Karena keikhlasanku, aku rela terbunuh olehmu…

Dia tak bisa sadari dan mengerti
Bahwa di sini aku memang tulus menyayanginya
Aku takkan mau melukai hatinya
Seperti masa lalu yang menghantuinya itu

Aku rela…
Adakah yang bisa mengatakan padaku
Mengapa harus ku jalani ini semua ?
Tak bisakah aku sejenak saja
Merasakan kedamaian cinta tanpa prahara?

Dia tak mau percaya pada cintaku
Hingga ku serahkan jiwa raga tak tersisa
Ku tak tahu lagi hidupku
Bagaimana dan entah apa bentuknya
Hanya karena aku terlanjur mencintainya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar